Langsung ke konten utama

Let me to Alone

 

Setelah sekian banyak goresan luka yang menyayat sampai detik ini. Kenapa Tuhan tak kunjung give me a someone really to loved me, why God ? Okee, setidaknya aku berhenti mengejar berhenti berharap kepada human karena manusia tidak bisa diharapkan serta tidak bisa dikejar. Karena saking banyaknya terluka sampai-sampai rasa untuk suka sama lawan jenis itu sangatlah susah dan amat sangat anti dengan yang namanya cinta. Yang pertama luka karena perselingkuhan, yang kedua luka karena no parental license, yang ketiga luka karena dighosting. Haha lengkap sudah bukan, setidaknya materi percintaan dalam hidupku sudah khatam sekarang tinggal muhasabah dan berdoa semoga diberikan imam yang terbaik menurut Allah, karena apapun yang kita harapkan kita usahakan jika tidak sesuai dengan rencanaNya pasti tidak akan bisa berjalan dengan lancar sebaliknya jika kita tidak merencanakan kita tidak begitu mengharapkan pasti akan terlihat mudah sebab itu merupakan bagian dari rencanaNya.

Soo that sekarang aku hanyak ingin sendiri dulu menata hidup menata karier dan membahagiakan kedua orang tua perihal pendamping hidup in my opinion Ketika kita sukses kelak mereka akan datang dengan sendirinya tanpa kita caripun pasti akan datang and mereka yang datang pun tidak akan jauh berbeda dengan kita yang sekarang maka setidaknya kita sibukkan diri kita dengan memperbaiki akhlak, soo apapun yang datang dan kapanpun mereka datang kita syukuri. Karena itu semua sudah menjadikan takdir kita sebelum dilahirkan didunia sudah tertulis di lauhulmahfudz dan tidak bisa terhapuskan sampai ajal menjemput. Finally I want myone someday who is on the same level as me, please.!

.

.

.

-red.javanicaRinjani-

     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku

 Si aku terlahir dengan kondisi keluarga yang kurang kaya. Tapi beruntungnya ia bisa menikmati jenjang pendidikan sejajar dengan mereka yang hidup digedung mewah. Mulai dari tingkat menengah pertama sampai dengan tingkat sarjana. Dan dengan penuh perjuangan ia bisa tamat dengan gelar S.Pd, sengsara sekali hidupnya berawal tak punya kendaraan bermotor hingga sekarang punya dua kendaraan bermotor, yaa meskipun dibilang bekas tapi juga punya kualitas yang berkelas. Ia tidak pernah peduli omongan orang sekitar yang mencaci maki proses perjalanannya. Ia hanya bertekad "suatu saat kalian akan terhina oleh ucapan yang kalian lontarkan, aku akan sukses kelak sesuai doa cacian yang kalian utarakan semasa aku berjuang" ucapnya setiap saat Semasa menimba ilmu si aku tidak pernah kenal lelah hingga banting tulang membantu sang keluarga bekerja di pabrik roti milik om nya. Pagi siang malam pun ia jarang sekali berhenti beristirahat meskipun begitu untungnya ia tidak menjadi mahasiswa kupu...