Perihal usia, berdasarkan ilmu kesehatan usia matang adalah umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis untuk wanita adalah 20-25 tahun, kemudian umur 25-30 tahun bagi pria. Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata. Kembali pada dunia asmara manusia, saat-saat wanita menginjak usia dua tiga tahun bagi mereka kalangan para orang tua berpendapat "itu adalah usia yang matang untuk melanjutkan kehidupan berumah tangga" berbeda dengan si San meski sudah dua tiga tahun ia masih sibuk memikirkan karier yang ditempuh khususnya menjadi pendidik yang semestinya. Meski banyak sekali terpaaan tudingan dan lain lain untuk segera mengenal bahtera rumah tangga ada yang mencomblangkan dengan notaris, marketing, baju doreng, pegawai negeri dan masih banyak lagi. Bagi si San apapun jabatannya yang penting satu "tanggung jawab dan mempunyai pekerjaan tetap masalah fisik dan financial bisa menyusul belakangan" katanya. Tapi untuk saat ini ia seperti memudar kepercayaannya untuk kaum adam, karena sudah berkali kali tersakiti dan tersakiti oleh janji janji yang pernah diucapkan oleh mereka. Untuk jalan yang ditempuh kini ia fokus pada pengabdian saja, perihal jodoh ia percaya jodoh Tuhan tidak akan tertukar dimanapun letaknya dimanapun tempatnya pasti akan datang menghampiri yang penting kita tetap ikhtiar saja.
Nyatanya semesta masih ingin ia berkorban terlebih dahulu untuk mengejar keinginan orang tuanya. Bekerja sampai pukul 12, setelah pukul 13 ada bimbel reguler di rumahnya sampai dengan pukul 16.30, setelah magrib bekerja lagi di tpq setempat sampai 19.00 setelah dari tpq ia lanjut lagi bimbel privat sampai pukul 20.30. Hidup berdampingan dengan keluarga yang banyak sekali keterbatasan, Terkadang ia sesekali bergumam "terkadang semesta bercandanya suka keterlaluan banyak menyita waktu dan fisiknya". Tapi ia selalu bersyukur atas nikmat yang ia terima bahkan banyak juga diluaran sana yang bahkan perjuangannya melebihi hidupnya.
Untukmu si San teruslah semangat menjalani hidup yang kamu jalani, apapun itu kejadian, apapun itu rintangan, apapun itu musibah buatlah senikmat mungkin karena itu adalah bagian skenario Tuhan menciptakan mu di kehidupan nyata ini. Dan tidak semua orang melihat sisi terjungkalmu kebanyakan orang melihat dari sisi bahagiamu. Maka dari itu buat mereka melihatmu terlihat selalu bahagia tidak ada tekanan dari sisi manapun. Ingat Tuhan selalu bersamamu.
.
.
.
-red.javanicaRinjani-
Komentar
Posting Komentar