Langsung ke konten utama

Aku

 Si aku terlahir dengan kondisi keluarga yang kurang kaya. Tapi beruntungnya ia bisa menikmati jenjang pendidikan sejajar dengan mereka yang hidup digedung mewah. Mulai dari tingkat menengah pertama sampai dengan tingkat sarjana. Dan dengan penuh perjuangan ia bisa tamat dengan gelar S.Pd, sengsara sekali hidupnya berawal tak punya kendaraan bermotor hingga sekarang punya dua kendaraan bermotor, yaa meskipun dibilang bekas tapi juga punya kualitas yang berkelas. Ia tidak pernah peduli omongan orang sekitar yang mencaci maki proses perjalanannya. Ia hanya bertekad "suatu saat kalian akan terhina oleh ucapan yang kalian lontarkan, aku akan sukses kelak sesuai doa cacian yang kalian utarakan semasa aku berjuang" ucapnya setiap saat

Semasa menimba ilmu si aku tidak pernah kenal lelah hingga banting tulang membantu sang keluarga bekerja di pabrik roti milik om nya. Pagi siang malam pun ia jarang sekali berhenti beristirahat meskipun begitu untungnya ia tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu, ia bisa dibilang aktif sekali dalam kegiatan ormawa mulai dari ukm hingga himpunan dalam universitas bahkan sempat menimba organisasi ekstra dengan himpunya se-jawa bali sebagai perwakilan kampusnya. Jangan dibilang remeh si aku ini dikampus sangat familiar banget bagaimana tidak, dia juga pernah menjadi perwakilan kampus sebagai ajang perlombaan duta genre di tingkat kabupaten, pernah juga menjadi perwakilan PMI kabupaten dalam ajang Temu Sukarelawan tingkat masional yang dihadiri 29 kabupaten dan 9 kota se-jawa timur yah meskipun keduanya tidak menyabet medali sama sekali setidaknya ia cukup terkenal dikalangan sejawatnya. Perjuangan tidak pernah menghianati hasil memang betul perumpamaan itu, terbukti juga bagi si aku melalui perjalanan semasa 23 tahun sampai sekarang si aku menjadi guru tidak tetap di sekolah negeri kawasan tempat tinggalnya, menjadi guru tpq dikawasan tempat tinggalnya juga, sebagai sampingan untuk memenuhi kebutuhan ia membuka les reguler hingga les privat pagi siang malam pun ia tak berhenti bekerja karena ia sadar menjadi guru pun tak akan mampu menjadi topangan ia hidup maka dari itu ia memulai inisiatif yang lumrah dilakukan bagi kalangan pendidik dan syukur alhamdulilah murid yang ia ajar ada 15 anak dalam kurun waktu setengah tahun. Betul memang rezeki Tuhan itu nikmatnya tiada tara jika disyukuri dengan ikhlas. Karena tekat yang bulat akan membuahkan hasil yang maksimal, ia hingga sekarang belajar dan menunggu keputusan pemerintah dengan diadakannya cpns untuk guru. Ia berharap program pppk itu dihapuskan setelah ini lalu dirubah menjadi rekrutmen cpns program guru kelas yah semoga saja perjuangan yang si aku lakukan segera membuahkan hasil di usia mudanya. Untukmu kalian yang hanya bermodal kepandaian tidak dengan fulus belajarlah sebelum kalian merasa menyesal, karena ujian hidup itu sangat berat rasanya hingga kalian ingin mati sekalipun masih terasa beratnya. Maka dari itu berproseslah menjadi baik selagi ada waktu yang tersisa, meski pernah menjadi manusia hina mohonlah ampunan pada Tuhan, sebab Ia adalah sebaik baiknya Maha Pengampun di muka bumi ini. Akhir kata kenanglah cerita "si aku" ini agar bisa jadi motivasi dalam hidup kamu.

.

.

.

-red.javanicaRinjani-

Komentar

Posting Komentar