Langsung ke konten utama

Postingan

Sebuah Pertemuan

Postingan terbaru

Let me to Alone

  Setelah sekian banyak goresan luka yang menyayat sampai detik ini. Kenapa Tuhan tak kunjung give me a someone really to loved me, why God ? Okee, setidaknya aku berhenti mengejar berhenti berharap kepada human karena manusia tidak bisa diharapkan serta tidak bisa dikejar. Karena saking banyaknya terluka sampai-sampai rasa untuk suka sama lawan jenis itu sangatlah susah dan amat sangat anti dengan yang namanya cinta. Yang pertama luka karena perselingkuhan, yang kedua luka karena no parental license , yang ketiga luka karena di ghosting. Haha lengkap sudah bukan, setidaknya materi percintaan dalam hidupku sudah khatam sekarang tinggal muhasabah dan berdoa semoga diberikan imam yang terbaik menurut Allah, karena apapun yang kita harapkan kita usahakan jika tidak sesuai dengan rencanaNya pasti tidak akan bisa berjalan dengan lancar sebaliknya jika kita tidak merencanakan kita tidak begitu mengharapkan pasti akan terlihat mudah sebab itu merupakan bagian dari rencanaNya. Soo that...

Menginjak dua tiga tahun

Perihal usia, berdasarkan ilmu kesehatan usia matang adalah umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis untuk wanita adalah 20-25 tahun, kemudian umur 25-30 tahun bagi pria. Usia tersebut dianggap masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata. Kembali pada dunia asmara manusia, saat-saat wanita menginjak usia dua tiga tahun bagi mereka kalangan para orang tua berpendapat "itu adalah usia yang matang untuk melanjutkan kehidupan berumah  tangga" berbeda dengan si San meski sudah dua tiga tahun ia masih sibuk memikirkan karier yang ditempuh khususnya menjadi pendidik yang semestinya. Meski banyak sekali terpaaan tudingan dan lain lain untuk segera mengenal bahtera rumah tangga ada yang mencomblangkan dengan notaris, marketing, baju doreng, pegawai negeri dan masih banyak lagi. Bagi si San apapun jabatannya yang penting satu "tanggung jawab dan mempunyai pekerjaan tetap masalah fisik dan financial bisa men...

Aku

 Si aku terlahir dengan kondisi keluarga yang kurang kaya. Tapi beruntungnya ia bisa menikmati jenjang pendidikan sejajar dengan mereka yang hidup digedung mewah. Mulai dari tingkat menengah pertama sampai dengan tingkat sarjana. Dan dengan penuh perjuangan ia bisa tamat dengan gelar S.Pd, sengsara sekali hidupnya berawal tak punya kendaraan bermotor hingga sekarang punya dua kendaraan bermotor, yaa meskipun dibilang bekas tapi juga punya kualitas yang berkelas. Ia tidak pernah peduli omongan orang sekitar yang mencaci maki proses perjalanannya. Ia hanya bertekad "suatu saat kalian akan terhina oleh ucapan yang kalian lontarkan, aku akan sukses kelak sesuai doa cacian yang kalian utarakan semasa aku berjuang" ucapnya setiap saat Semasa menimba ilmu si aku tidak pernah kenal lelah hingga banting tulang membantu sang keluarga bekerja di pabrik roti milik om nya. Pagi siang malam pun ia jarang sekali berhenti beristirahat meskipun begitu untungnya ia tidak menjadi mahasiswa kupu...